Rabu, 15 Maret 2023

Bab I'rob, Bagian 1; Definisi Mu'rob dan Mabni

 


بَابُ الإِعْرَابِ

Bab I’rob

 

Ma’na lafazh Bab secara bahasa adalah

فُرْجَةٌ فِيْ سَاتِرٍ يُتَوَصَّلُ بِهَا مِنْ دَاخِلٍ إِلَى خَارِجٍ أَوْ عَكْسُهُ

“Sesuatu yang terbuka yang dengannya bisa ada akses bagi yang masuk dan yang keluar, pun sebaliknya”

Ma’na Bab secara istilah adalah

أَلْفَاظٌ مَخْصُوْصَةٌ دَالّةٌ عَلَى مَعَانٍ مَخْصُوْصَةٍ مُشْتَمِلَةٍ عَلَى فُرُوْعٍ وَمَسَائِلَ غَالِبًا

“Lafadz tertentu yang menunjukan ma’na tertentu juga, mencakup pada berbagai pokok masalah dan pembahasan lainnya”

 

Hukum Kalimat

Secara umum hukum kalimat itu ada dua yakni بِنَاء   dan  إِعْرَابْ   

Kalimat yang memiliki hukum بِنَاء   disebut kalimat   مَبْنِي  dan kalimat yang memiliki hukum إِعْرَاب disebut kalimat مُعْرَب

Definisi بِنَاء  adalah

لُزُوْمُ آخِرِ الْكَلِمَةِ حَالَةً وَاحِدَةً

“Tetapnya akhir sebuah kalimat dalam satu keadaan”

Contoh lafadz هو,  الّذي,  لم,  إلى,  ذالك     dan sebagainya

Definisi I’rob secara bahasa الإِبَانَة   artinya : Menjelaskan

Definisi I’rob secara istilah adalah :

تَغْيِيْرُ أَوَاخِرِ الْكَلِمِ لِاخْتِلَافِ الْعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا أَوْ تَقْدِيْرًا

“Merubah akhir kalimat karena perbedaan amil yang masuk padanya baik berubah secara lafazhnya atau berubah secara perkiraannya”

Menurut nadzom :

إِعْرَابُهُمْ تَغْيِيْرُ آخِرِ الْكَلِمْ  #  تَقْدِيْرًا أَوْ لَفْظًا لِعَامِلٍ عُلِمْ

I’rob itu merubah akhir kalimah   #  karena perbedaan amil kepadanya

Bentuk perubahan ada dua macam  #  Pertama lafazhnya dua perkiraan

Difahami dari definisi bahwa :

a.       I’rob adalah perubahan pada huruf akhir sebuah kalimat, bukan pada huruf awal atau tengahnya

b.       Perubahan huruf akhir disebut I’rob jika berdasarkan perbedaan ‘amil bukan karena waqaf, washal, dll

c.       Bentuk perubahan pada akhir kalimat terbagi dua, yakni perubahan lafzhi (perubahannya nampak secara kasat mata) dan perubahan taqdiri (secara lafazh tidak nampak adanya perubahan tapi perubahannya tersembunyi dibalik sukunnya huruf illat)

d.       Perubahan taqdiri pada kalimat isim ada dua, yakni isim manqus dan isim maqshur

e.       Perubahan taqdiri pada kalimat fi’il ada tiga, yakni fi’il mu’tal wawu, fi’il mu’tal ya dan fi’il mu’tal alif

Adanya perubahan lafzhi jika huruf akhir sebuah kalimat adalah huruf shohih (yakni selain و ا  dan ي  yang ketiganya dinamakan sebagai huruf illat), sementara perubahan taqdiri jika huruf akhir sebuah kalimat adalah huruf illat.

 

Hukum kalimat dari segi I’rob dan bina

a.       Isim

Asli hukum kalimat isim adalah mu’rob, dan ada enam jenis isim yang hukumnya mabni, yaitu :

1.       Isim dhomir, contoh : هو هما  هم  هي  هما  هن

2.       Isim Istifham, contoh : كيف  هل  أين

3.       Isim Syarath, contoh : كيفما  حيثما

4.       Isim Isyaroh, contoh : هذا  هذه  ذالك  تلك  أولىئك

5.       Isim Maushul, contoh : الّذي  الّتي  الّذين

6.       Isim fi’il, contoh :  صه   هيهات

 

Isim mu’rob terbagi dua :

1.       Isim Shohihul akhir (huruf akhirnya huruf shohih), contoh : محمد

2.       Isim Mu’tallul akhir (huruf akhirnya huruf ‘illat), contoh ;  المصطفى

 

Isim Mu’tallul akhir terbagi dua :

1.       Isim manqush, contoh : القاضِي

2.       Isim maqshur, contoh : الفتَى 

b.       Fi’il

Asli hukum kalimat fi’il adalah mabni dan ada yang mu’rob yaitu fi’il mudhori’ yang tidak bertemu dengan nun jama’ muannats dan nun taukid

Fi’il yang mabni adalah fi’il madhi (mabni fathah) dan fi’il amar (mabni sukun)

c.       Huruf

Semua huruf hukumnya mabni, ada yang mabni sukun seperti منْ  إلى عنْ  , dsb. Ada yang mabni fathah seperti huruf كَ pada lafazh كَالْبَدْرِ , ada yang mabni kasroh seperti huruf لِ   pada lafazh لِله  dan ada yang mabni dhommah, seperti lafazh منذُ (huruf jarr)

Berikut Penjelasannya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar