بَابُ الإِعْرَابِ
Bab I’rob
Ma’na lafazh
Bab secara bahasa adalah
فُرْجَةٌ فِيْ سَاتِرٍ يُتَوَصَّلُ
بِهَا مِنْ دَاخِلٍ إِلَى خَارِجٍ أَوْ عَكْسُهُ
“Sesuatu
yang terbuka yang dengannya bisa ada akses bagi yang masuk dan yang keluar, pun
sebaliknya”
Ma’na Bab
secara istilah adalah
أَلْفَاظٌ مَخْصُوْصَةٌ دَالّةٌ عَلَى
مَعَانٍ مَخْصُوْصَةٍ مُشْتَمِلَةٍ عَلَى فُرُوْعٍ وَمَسَائِلَ غَالِبًا
“Lafadz
tertentu yang menunjukan ma’na tertentu juga, mencakup pada berbagai pokok
masalah dan pembahasan lainnya”
Hukum
Kalimat
Secara umum
hukum kalimat itu ada dua yakni بِنَاء dan إِعْرَابْ
Kalimat
yang memiliki hukum بِنَاء disebut kalimat مَبْنِي dan kalimat yang memiliki hukum إِعْرَاب
disebut kalimat مُعْرَب
Definisi بِنَاء
adalah
لُزُوْمُ آخِرِ الْكَلِمَةِ حَالَةً
وَاحِدَةً
“Tetapnya
akhir sebuah kalimat dalam satu keadaan”
Contoh
lafadz هو, الّذي,
لم, إلى, ذالك dan sebagainya
Definisi
I’rob secara bahasa الإِبَانَة artinya : Menjelaskan
Definisi
I’rob secara istilah adalah :
تَغْيِيْرُ أَوَاخِرِ
الْكَلِمِ لِاخْتِلَافِ الْعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا أَوْ تَقْدِيْرًا
“Merubah
akhir kalimat karena perbedaan amil yang masuk padanya baik berubah secara
lafazhnya atau berubah secara perkiraannya”
Menurut
nadzom :
إِعْرَابُهُمْ تَغْيِيْرُ آخِرِ الْكَلِمْ # تَقْدِيْرًا
أَوْ لَفْظًا لِعَامِلٍ عُلِمْ
I’rob itu merubah akhir kalimah #
karena perbedaan amil kepadanya
Bentuk perubahan ada dua macam # Pertama
lafazhnya dua perkiraan
Difahami
dari definisi bahwa :
a. I’rob adalah
perubahan pada huruf akhir sebuah kalimat, bukan pada huruf awal atau tengahnya
b. Perubahan huruf
akhir disebut I’rob jika berdasarkan perbedaan ‘amil bukan karena waqaf,
washal, dll
c. Bentuk
perubahan pada akhir kalimat terbagi dua, yakni perubahan lafzhi (perubahannya
nampak secara kasat mata) dan perubahan taqdiri (secara lafazh tidak nampak
adanya perubahan tapi perubahannya tersembunyi dibalik sukunnya huruf illat)
d. Perubahan
taqdiri pada kalimat isim ada dua, yakni isim manqus dan isim maqshur
e. Perubahan
taqdiri pada kalimat fi’il ada tiga, yakni fi’il mu’tal wawu, fi’il mu’tal ya
dan fi’il mu’tal alif
Adanya perubahan lafzhi jika huruf akhir sebuah kalimat adalah huruf
shohih (yakni selain و ا dan ي
yang ketiganya dinamakan sebagai huruf illat),
sementara perubahan taqdiri jika huruf akhir sebuah kalimat adalah huruf illat.
Hukum
kalimat dari segi I’rob dan bina
a. Isim
Asli hukum kalimat isim
adalah mu’rob, dan ada enam jenis isim yang hukumnya mabni, yaitu :
1. Isim dhomir,
contoh : هو هما هم هي هما هن
2. Isim Istifham,
contoh : كيف هل أين
3. Isim Syarath,
contoh : كيفما حيثما
4. Isim Isyaroh,
contoh : هذا هذه ذالك تلك أولىئك
5. Isim Maushul,
contoh : الّذي الّتي
الّذين
6. Isim fi’il,
contoh : صه هيهات
Isim mu’rob terbagi dua
:
1. Isim Shohihul
akhir (huruf akhirnya huruf shohih), contoh : محمد
2. Isim Mu’tallul
akhir (huruf akhirnya huruf ‘illat), contoh ;
المصطفى
Isim Mu’tallul akhir terbagi
dua :
1. Isim manqush,
contoh : القاضِي
2. Isim maqshur, contoh : الفتَى
b. Fi’il
Asli hukum kalimat fi’il
adalah mabni dan ada yang mu’rob yaitu fi’il mudhori’ yang tidak bertemu dengan
nun jama’ muannats dan nun taukid
Fi’il yang mabni adalah fi’il madhi (mabni fathah) dan fi’il amar (mabni sukun)
c. Huruf
Semua huruf hukumnya mabni, ada yang
mabni sukun seperti منْ إلى عنْ , dsb. Ada yang mabni
fathah seperti huruf كَ pada lafazh كَالْبَدْرِ , ada yang mabni kasroh
seperti huruf لِ pada lafazh لِله dan ada yang mabni dhommah, seperti lafazh منذُ (huruf jarr)
Berikut Penjelasannya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar