Selasa, 14 Maret 2023

Bab Kalam, Bagian 6; Tanda Fi'il dan Tanda Haraf

 


والفعل يعرف بقد والسين وسوف وتاء التّأنيث الساكنة

Kalimat fi’il bisa diketahui dengan :      قد    سين   سوف    تاء تأنيث الساكنة

Ciri-ciri kalimat fi’il :

1.         Diawali dengan huruf قد

Huruf qod memiliki empat ma’na :

a.       Nyata  ( للتَّحْقِيْق  ) seperti contoh قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ  artinya “sungguh telah sukses orang-orang beriman”

b.       Dekat ( للتَّقْرِيْب ) seperti contoh kalimat  قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ  artinya “sebentar lagi sholat dilaksanakan”

c.       Banyak ( للتَّكْثِيْر   ) seperti contoh  قَدْ يَكْذِبُ الكَذَّابُ  artinya “orang yang suka dusta banyak berbohong”

d.       Sedikit  (  للتَّقْلِيْل  ) seperti contoh قَدْ يَصْدُقُ الكَذَّابُ  artinya “adakalanya pendusta bicara benar”

 

Kalau kita perhatikan , maka dua ma’na pertama itu Ketika masuk pada fi’il madhi, dan dua ma’na kedua Ketika masuk pada fi’il mudhori’

 

2.         Diawali dengan huruf  س  yang memiliki ma’na اسْتِقْبَال قَرِيْب  masa depan yang dekat

Contoh :

وَسَيَعۡلَمُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ أَيَّ مُنقَلَبٖ يَنقَلِبُونَ 

3.         Diawali dengan huruf  سوف  yang memiliki ma’na استقبال بعيد  masa depan yang masih jauh

Contoh :

كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ 

4.         Diakhiri dengan huruf ta ta’nits yang sukun

Contoh

إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتۡ وَإِذَا ٱلۡكَوَاكِبُ ٱنتَثَرَتۡ وَإِذَا ٱلۡبِحَارُ فُجِّرَتۡ وَإِذَا ٱلۡقُبُورُ بُعۡثِرَتۡ عَلِمَتۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ وَأَخَّرَتۡ 

Tanda fi’il dibagi tiga :

1.         Khusus pada fi’il madhi yakni تَاءُ تَأْنِيْث السَّاكِنَة

2.         Khusus pada fi’il mudhori’  yakni  سِيْن تَنْفِيْس  dan  سَوْفَ تَسْوِيْف

3.         Musytarok pada fi’il madhi dan mudhori’ yakni قد

والحرف ما لا يصلح معه دليل الاسم ولا دليل الفعل

Dan kalimat huruf tidak pantas bagi ciri isim dan ciri fi’il

Bahkan kalimat huruf itu sendiri merupakan ciri baik bagi kalimat isim atau kalimat fi’il

Dalam realitanya huruf terbagi tiga :

1.         Huruf yang khusus masuk pada kalimat isim, yaitu huruf khofadh/huruf jar.

Contoh    بسم الله الرّحمن الرحيم

2.         Huruf yang khusus masuk pada kalimat fi’il, yaitu huruf jazim (menjazmkan)

Contoh   وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ    إِنْ تَنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

3.         Huruf yang musytarik (bisa masuk pada kalimat isim bisa juga masuk pada kalimat fi’il), yaitu huruf istifham

Contoh هَلْ أَنْتَ طَالِبٌ ؟           هَلْ تَعَلَّمْتَ الْعَرَبِيَّةَ  ؟       

 Berikut Penjelasannya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar