وأقسامه ثلاثة اسم وفعل وحرف جاء لمعنى
Bahagian kalam ada
tiga ; isim, fi’il dan haraf yang memiliki makna.
Bahan kalam ada
tiga :
I.
Isim, kata benda
Definisnya ;
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِيْ نَفْسِهَا وَلَمْ تُقْتَرَنْ
بِزَمَنٍ وَضْعًا
Kalimat (kata) yang menunjukan atas makna
pada dzatnya sendiri dan (biasanya) tidak disertai dengan zaman (imbuhan
waktu). Contoh; هذا كتاب موسى
II.
Fi’il, kata kerja
Definisnya ;
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِيْ نَفْسِهَا
وَاقْتُرِنَتْ بِزَمَنٍ وَضْعًا
Kalimat (kata) yang menunjukan atas makna pada dzatnya sendiri dan
(biasanya) disertai dengan zaman (imbuhan waktu). Contoh; نصر ينصر
انصر
III. Haraf, kata bantu
Definisnya ;
كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنًى فِيْ
غَيْرِهَا
Kalimat (kata) yang menunjukan atas makna bukan pada dzatnya sendiri. Contoh; إلى هل لم
Zaman ada tiga :
1. Zaman madhi
Definisinya
زَمَانٌ قَبْلَ زَمَانِ تَكَلُّمِكَ
Zaman sebelum zaman kamu berbicara
2. Zaman Hal
Definisinya
زَمَانُ تَكَلُّمِكَ
Zaman Ketika kamu berbicara
3. Zaman Mustaqbal
Definisinya
زَمَانٌ بَعْدَ زَمَانِ تَكَلُّمِكَ
Zaman setelah zaman kamu berbicara
فالاسم يعرف بالخفض
والتنوين ودخول الألف واللام وحروف الخفض وهي من وإلى وعن وعلى وفي ورب والباء
والكاف واللام , وحروف القسم وهي الواو والباء والتاء
Maka kalimat isim bisa
diketahui dengan khofadh (jar), tanwin, alif lam, dan huruf-huruf khofadh (huruf-huruf
jar)
Ciri kalimat isim
adalah :
1. Khofadh (menurut ulama Bashroh) atau jarr (menurut ulama
Kufah), yakni beri’rob khofadh/jar dengan tanda (diantaranya) harokat kasroh di
akhir.
Penyebab kalimat isim dibaca khofadh ada
tiga :
a. Didahului huruf jarr, contoh من المسجدِ
b. Menjadi mudhof ilaih (dalam idhofat),
contoh كتاب اللهِ
c. Taba’iyyah, yakni mengikuti kalimat
sebelumnya yang dibaca jarr karena berfungsi sebagai na’at/sifat, ‘athaf,
taukid atau badal. Contoh كتاب اللهِ العظيمِ
2. Tanwin
Definisinya
نُوْنٌ سَاكِنَةٌ تَلْحَقُ آخِرَ الاِسْمِ لَفْظًا لَا خَطًّا
Nun sukun di huruf akhir kalimat isim,
adanya hanya pada ucapan tapi tidak ada dalm tulisan
Tanwin ada empat macam :
a. Tanwin tamkin ( تنوين تمكين ) artinya
membebaskan secara leluasa
Definisinya
اَللَّاحِقُ لِلأَسْمَاءِ الْمُعْرَبَةِ
Tanwin yang
ada pada isim-isim mu’rob
Contoh ; رجلٌ , مسلمًا , مؤمنةٍ
b. Tanwin tankir ( تنوين تنكير ) artinya
menakirohkan
Definisinya
اَللَّاحِقُ لِلأَسْمَاءِ الْمَبْنِيَّةِ فَرْقًا بَيْنَ مَعْرِفَتِهَا وَنَكِرَتِهَا
Tanwin yang
ada pada isim mabni sebagai pembeda antara ma’rifat dan nakirohnya
Contoh; سيبويهِ (ma’rifat, tanpa tanwin) سيبويهٍ (nakiroh,
dengan tanwin)
c. Tanwin muqobalah ( تنوين مقابلة ) artinya
mengimbangi
Definisinya
اللَّاحِقُ لِجَمْعِ الْمُؤَنَّثِ السَّالِمِ فِي مُقَابَلَةِ نُوْنِ جَمْعِ
الْمُذَكَّرِ السَّالِمِ
Tanwin yang
ada pada jama’ muannats salim yang mengimabngi nun yang ada pada jama;
mudzaakkar salim.
Contoh; مسلماتٌ mengimbangi nun
yang ada pada kata مسلمُون sama-sama ada bunyi nun
setelah dhommah, pun kata مسلماتٍ mengimbangi nun yang ada pada kata مسلمِين sama-sama ada bunyi nun setelah kasroh
d. Tanwin ‘iwadh ( تنوين عوض ) artinya
pengganti
Tanwin ‘iwadh
terbagi tiga :
1. Tanwin ‘iwadh ‘anil harfi ( تنوين عوض عن الحرف
), yakni tanwin pengganti dari satu huruf yang dibuang. Yaitu tanwin yang menggantikan huruf ( ي ) yang ada
pada akhir shighat muntahal jumu’ isim mu’tal lam.
Contoh ; غوازي (sukun)
yang aslinya غوازيُ (berharokat). Nah,
huruf akhir ini bisa dibuang dan diganti dengan tanwin, jadilah غوازٍ
2. Tanwin ‘iwadh ‘anil ismi ( تنوين عوض عن الاسم
), yakni tanwin pengganti dari satu kalimat isim yang dibuang. Yaitu tanwin yang ada pada setiap kata كُلٌّ
Contoh
وَلَهُۥ مَن
فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ كُلّٞ لَّهُۥ قَٰنِتُونَ
Kalimat isim yang dibuang dan digantikan dengan tanwin
kurang lebih redaksinya كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ والأرض
3. Tanwin ‘iwadh ‘anil jumlah ( تنوين عوض عن الجملة ). Yakni tanwin pengganti dari sebuah jumlah
yang dibuang. Yaitu sertiap tanwin yang
ada pada setiap lafadz إذ seperti يومئذ atau حينئذ
Contoh
فَلَوۡلَآ
إِذَا بَلَغَتِ ٱلۡحُلۡقُومَ وَأَنتُمۡ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ
Tanwin yang ada
(secara ma’na) difahami merupakan pengganti dari jumlah yang sama dengan jumlah
yang ada pada kalimat sebelumnya, jadi taqdirnya
وَأَنتُمۡ
حِينَئِذْ بَلَغَتِ ٱلۡحُلۡقُومَ تَنظُرُونَ
Dibuanglah jumlah sesudah إذ yakni بلغت الحلقوم (yang
merupakan jumlah fi’liyyah) dan diganti dengan tanwin
Video penjelasan tanda kalimat isim ; Khofadh dan Tanwin