Asmaul khomsah
Definisi :
كُلُّ
اسْمٍ مُعْرَبٍ آخِرُهُ حَرْفُ عِلَّةٍ تُنَاسِبُ حَرْكَةَ مَا قَبْلَهَا
“Setiap isim mu’rob yang
selalu diakhiri huruf illat yang sesuai dengan harokat sebelumnya”
Disebut isim lima karena hanya lima isim,
yaitu
1.
أَبٌ artinya bapak
2.
أَخٌ artinya saudara
laki-laki
3.
حَمٌ artinya ipar (saudara isteri kita)
4.
فَمٌ artinya mulut,
kalimat ini harus dibuang huruf mimnya, jadi ف
5.
ذُوْ artinya yang memiliki
Kelima kalimat isim ini bisa masuk dalam kelompok asmaul khomsah jika
memenuhi empat syarat, yakni :
1.
Mufrod, jika sudah dibentuk kalimat tatsniyah atau jama’ maka tanda
I’robnya menyesuaikan
2.
Mukabbar, dalam arti tidak mushagghar (artinya dibentuk kalimat yang
bermakna mengecilkan seperti halnya kalimat رَجُلٌ yang
berarti laki-laki (normal) ketika ditashghir menjadi رُجَيْلٌ (artinya lelaki hina, lelaki kecil, dsb)
3.
Idhofat, disambungkan secara tarkib idhofi ke kalimat lain seperti
kalimat أَبُوْ بَكْرٍ dsb
4.
Tidak idhofat pada iya mutakallim, karena kalau sudah diidhofatkan pada
iya mutakallim maka seluruh tanda i’robnya muqoddar pada harokat yang sesuai
dengan iya mutakallim, yakni kasroh, contoh : هَذَا أَبِيْ نَصَرْتُ
أَبِيْ مَرَرْتُ بِأَبِيْ
Menurut nadzom :
مُفْرَدَةً مُكَبَّرَةً وَإِضَافَةً # إِضَافَتُهَا
لِغَيْرِ يَاءِ الْمُتَكَلِّمِ
Harus mufrod harus
mukabbar juga idhofat # idhofat tidak pada iya mutakallim
Berikut Penjelasannya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar