1.Sukun (didahulukan karena asal tanda jazm
adalah sukun)
2.Hadzf (disebutkan dibelakang karena
sebagai tanda pengganti)
فأمّا السكون فيكون
علامة للجزم في الفعل المضارع الصحيح الآخر
Adapun sukun jadi
tanda I’rob jazm pada fi’il mudhori’ shohihul akhir, yakni fi’il mudhori’ yang
huruf akhirnya adalah huruf shohih (yakni selain huruf ‘illat ; و , ا , ي )
وأمّا الحذف فيكون
علامة للجزم في الفعل المضارع المعتلّ الآخر وفي الأفعال الخمسة الّتي رفعها بثبات
النّون
Adapun hadzaf
(membuang huruf) jadi tanda I’rob jazm pada dua hal :
1.Fi’il mudhori’ mu’tall akhir, yakni fi’il mudhori’ yang huruf akhirnya
adalah huruf ‘illat (yakni ; و , ا , ي )
2.Af’alul khomsah, yakni fi’il mudhori’ yang
diakhiri dengan alif tatsniyah, wau jama’ dan iya muannatsah mukhothobah
I.Memiliki satu ‘illat tapi bernilai dua ‘illat, ada tiga :
-Alif ta’nits maqshuroh
-Alif ta’nits mamdudah
-Shighot muntahal jumu’
Perhatikan tabel berikut
المثال
العلة
رقم
فاطمةزينبحمزة
العلمية مع التأنيث
1
معديكرببعلبكحضرموت
العلمية مع التركيب
2
إدريسيعقوبإبراهيم
العلمية مع العجمة
3
أحمديزيديشكرتغلب
العلمية مع وزن الفعل
4
عمرزفرجحا
العلمية مع العدل
5
عثمانمروانسفيانعدنان
العلمية مع زيادة
ألف ونون
6
المثال
العلة
رقم
أكرمأفضلأحمر
الوصفية مع وزن
الفعل
1
مثنىثلاثرباعأخر
الوصفية مع العدل
2
ريانشبعانيقظانسكران
الوصفية مع زيادة
ألف ونون
3
المثال
العلة
رقم
حبلىدنياقصوى
ألف تأنيث مقصورة
1
حمراءحسناءبيضاء
ألف تأنيث ممدودة
2
مساجدمفاتيحقناديل
صيغة منتهى الجموع
3
A.Hukum I’rob
Isim ghoir munshorif ini hukumnya mu’rob
tapi tidak menerima tanda tanwin. Ketika rofa’ tanda rofa’nya dengan dhommah,
ketika nashab tanda nashabnya dengan fathah dan ketika khofadh/jarr tanda
jarrnya dengan fathah
B.Pembatal
Isim ini batal keghoirmunshorifannya jika
memakai huruf الatau diidhofatkan, maka tanda i’robnya
kembali kepada tanda asli yakni rofa’ dengan dhommah, nashab dengan fathah dan
khofadh/jarr dengan kasroh.
وأما الفتحة فتكون
علامة للخفض في الاسم الّذي لا ينصرف
“Adapun
fathah jadi tanda i’rob khofadh pada isim ghoir munshorif”
Isim Ghoir Munshorif
(isim yang tidak menerima tanwin)
A.Definisi
كل اسم أشبه الفعل في علّتين فرعيّتين ترجع إحداهما إلى
اللّفظ والأخرى إلى المعنى أو في علّة واحدة تقوم مقام العلّتين
“Setiap isim
yang menyerupai fi’il dalam hal memiliki dua ‘illat yang keduanya merupakan
‘illat cabang; salah satunya kepada lafazh dan yang lain kembali kepada ma’na,
atau satu ‘illat yang menempati dua ‘illat”
Penjelasan definisi
Pada dasarnya
isimmu’rob (isim yang suka mengalami
perubahan huruf akhir karena alasan perbedaan amil) bisa menerima tanwin
sekaligus sebagai tanda isim, namun demikian karena alasan tertentu beberapa
isim tidak menerima tanwin. Alasan tersebut adalah karena menyerupai kalimat
fi’il, dimana kalimat fi’il tidak bertanwin.
Ada dua alasan (illat)
pokok pada kalimat fi’il yang diserupai oleh isim ghoir munshorif, yakni :
1.Secara lafadz kalimat ini isytiqoq
(yakni memiliki kata dasar) yaitu kalimat masdar menurut ulama Bashroh dan fiil
madhi menurut ulama Kufah
2.Secara makna kalimat ini iftiqor
(yakni dalam kesempurnaan maknanya membutuhkan fa’il/subjek dan atau maf’ul
bih/objek)
Dua ‘illat yang ada pada Isim ghoir
munshorif (tentu bukan isytiqoq dan iftiqor) itu ada dua :
Yang satu kembali kepada lafadz dan satu
lagi kembali kepada ma’na.
Kita ambil satu contoh; إبراهيم
Pada lafazh ini ada dua ‘illat yakni علمية (nama) dan عجم (nama
asing/bukan arab).
علمية (kembali kepada ma’na) dan عجم (kembali
kepada lafazh). Dalam arti lafazh إبراهيم bukan
bahasa arab dan ma’nanya adalah علمية (nama)
B.Pembahagian isim ghoir munshorif
I.Memiliki dua illat, terbagi dua :
a.illat ma’na alamiyyah (nama)
Ada enam nama
yang termasuk isim ghoir munshorif :
-Ta’nits (nama berjenis perempuan)
-Tarkib mazji
-‘Ujmah (nama berasal dari nama asing/selain arab)
-Wazan (pola) kalimat fi’il
-‘Adal (berasal dari bentuk lain dengan pola yang baku)
-Diakhiri huruf alif dan nun
b.‘Illat ma’na washfiyyah (sifat)
-Wazan (pola) kalimat fi’il
-‘Adal (berasal dari bentuk lain dengan pola yang baku)